Tetap Berbakti Pada Ibu Walaupun Dia Tidak Mengenal Mu
Januari 2023, media sosial dikejutkan dengan seorang laki-laki berumur 23 tahun yang mengurus ibu ODGJ di rumah mewah terbengkalai. Sudah 12 tahun hidup tanpa listrik dan air, hanya mengandalkan curah air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada awalnya Tiko Bersama keluarganya adalah orang yang mapan, dengan kedua orang tuanya yang bekerja sebagai manager department di perusahaan elit, tapi ada satu kondisi yang menyebabkan mereka bercerai. Perceraian inilah yan menjadi bibit sakit jiwa bagi ibunya Tiko, akan tetapi walaupun Ibunya tengah dalam keadaan sakit, Tiko masih mengurusnya sampai sekarang.
Kembali kita ingat ketika dahulu dizaman Rasulullah saw ada seorang pemuda yang tidak terkenal di bumi tapi terkenal di Langit dengan satu amalan mulia yaitu mengurus ibunya yang ingin pergi umrah ke baitullah. Uwais Al-qarni namanya, dengan penuh kesabaran dia menjadikan ibunya sebagai prioritas dari masalah apapun, hal inilah yang menjadikan Uwais Al-Qarni terkenal di kalangan para malaikat di Langit. Selain itu Rasulullah SAW. pernah bersabda dalam sabdanya, Abu `Amru Asy Syaibani berkata; telah mengabarkan kepada kami pemilik rumah ini, sambil menunjuk kerumah Abdullah dia berkata; saya bertanya kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam; “Amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda: “Shalat tepat pada waktunya.” Dia bertanya lagi; “Kemudian apa?” beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” Dia bertanya; “Kemudian apa lagi?” beliau menjawab: “Berjuang di jalan Allah.” (HR. Bukhari) [No. 5970 Fathul Bari]. Dalam masalah ini ternyata Rasulullah SAW. telah menyuruh kepada semua umat muslim agar berbuat baik kepada orang tua terutama ibu.
Semakin zaman terus berjalan, menjadikan para umat muslim tidak memperhatikan orang tua mereka. Seperti kasus baru-baru ini, seorang anak membunuh ibu kandunya sendiri karena dilarang terus menonton televisi, jauh sebelum itu ada anak membunuh ayahnya karena tidak dibelikan motor akan tetapi selalu ada orang baik yang memprioritaskan orang tuanya, sebagai contoh Tino yang mungkin saja ibunya lupa siapa Tino tapi Tino tetap menjaga ibunya, merawat ibunya hingga Allah membukakan pintu rezeqi untuk mereka. Lantas sudah sejauh apa kita merawat ibu dan sudah seberapa sabarkah kita dengan dia? Ketika masih kecil, kita diasuh oleh ibu untuk melanjutkan kehidupan sedangkan kita mengasuh ibu untuk menunggu kematiannya, lantas mengapa kita tidak merawatnya dari sekarang?
Dan bayangkan mereka yang tidak memiliki orang tua, berselimutkan koran, beralaskan kardus dengan bantal dari tangan penuh luka. Apakah sampai hati kita melihat mereka dengan keadaan seperti itu? Akankah kita diam saja melihat mereka yang penuh penderitaan? Mereka membutuhkan belaian orang tua, mereka membutuhkan tempat berlindung, mereka membutuhkan kita karena sesungguhnya kitalah yang mampu membantu mereka. Dengan demikian kisahnya Tino menjadi tamparan untuk kita semua agar bisa lebih sabar dalam mengurus orang tua dan selalu ingat bahwa balasan dari berbuat baik kepada orang tua adalah surganya Allah. Dengan demikin maka haruslah seorang muslim memiliki kesadaran terhadap Allah, Manusia dan Alam semesta bahwa ketiga komponen ini adalah yang paling utama dalam masalah kehidupan. Seperti pembahasan qada dan qadhar menyatakan bahwa kita haruslah berbuat baik kepada manusia yang lain, terlepas dari bagaimana tanggapan mereka terhadap kita, sebagaimana Rasulullah SAW tidak mempermasalahkan bagaimana tanggapan mereka terhadap dirinya karena masalah ini adalah haknya Allah SWT.
Semakin kita dekat dengan Allah, maka Allah akan memudahkan untuk dekat dengan orang tua dan berbuat baik dengan semua orang. Hal ini dapat dibuktikan ketika para ulama terdahulu bisa berbuat baik dengan semua manusia termasuk binatang sekalipun, karena mereka menyadari bahwa semua itu adalah mahluk Allah SWT. Dengan menjadikan Allah sebagai sandaran dan orang tua sebagai reflikasi ketaatan maka akan terbentuklah kepribadian seperti Tino yang menjunjung tinggi orang tua. Oleh sebab itu, selagi orang tua masih hidup dan selagi mereka masih bisa bergerak maka barengilah dia, bersamai dia dan janganlah tinggalkan dia dalam kesendirian. Sudah banyak umat manusia yang terjerumus kepada neraka karena tidak menaati orang tua yang menaati Allah SWT, mari simak ayat dibawah ini.
Allah SWT, berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
15. Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada semua umat mausia berbuat baik bukan hanya karena bentuk kasih sayang sesama manusia akan tetapi bentuk dari ketaatan kepada Allah SWT. Mari dukung terus program Sahabat Langit Indonesia agar banyak yatim yang bisa merasakan kasih sayang dari orang tua.